Tata Letak (Layout)
Tata letak (layout)adalah suatu usaha menyusun, menata dan memadukan unsur-unsur komunikasi grafis (teks, gambar, warna dan lain-lain) menjadi media komunikasi visual yang komunikatif, estetik, persuasif, menarik, dan mendukung pencapaian tujuan secara cepat dan tepat.
Menurut Freddy Adiono Basuki
Fungsi Tata Letak
yaitu ,: - Mencapai Keharmonisan
- Nilai Estetis
-
Ekonomis
-
dan, Komunikatif
Tahapan Tata Letak yaitu, : - Membuat tata letak miniature atau sketsa
kecil (thumbnail)
- Membuat tata letak kasar (abrupt
lay out)
- Membuat tata letak komprehensif
Format Tata
Letak yaitu,: -Format L dan Format L terbalik .Kelebihannya,Cukup dinamis, sirkulasi ruang gerak cukup dan
memiliki kesan pandangan terarah.
- Format Z dan Format Z terbalik .
Kelebihannya, Cukup
dinamis, sirkulasi ruang gerak cukup, kesan pandangan sudah diarahkan.
- Format C dan Format C terbalik .
Kelebihannya, Menghasilkan
keseimbangan dinamis dengan kesan pandangan terarah.
- Format 7 dan Format 7 terbalik .
Kelebihannya, Menghasilkan sirkulasi
ruang gerak cukup dengan kesan pandangan
- Format X . Kelebihannya, Menghasilkan efek padat, sempit, sirkulasi ruang kurang dan pandangan tidak terfokus
- Format X . Kelebihannya, Menghasilkan efek padat, sempit, sirkulasi ruang kurang dan pandangan tidak terfokus
Elemen-elemen desain
grafis
Elemen-elemen desain grafis :
1. Garis (Line)
1. Garis (Line)
Sebuah
garis adalah unsur desain yang menghubungkan antara satu titik poin dengan
titik poin yang lain sehingga bisa berbentuk gambar garis lengkung (curve) atau
lurus (straight). Garis adalah unsur dasar untuk membangun bentuk atau
konstruksi desain. Macam-macam garis beserta artinya :
Horizontal : Memberi sugesti ketenangan atau hal yang tak bergerak.
Vertikal : Stabilitas, kekuatan atau kemegahan.
Diagional : Tidak stabil, sesuatu yang bergerak atau dinamika.
Lengkung S : Grace, keanggunan.
Zig-zag : Bergairah, semangat, dinamika atau gerak cepat.
Bending up right : Sedih, lesu atau kedukaan.
Diminishing Perspective : Adanya jarak, kejauhan, kerinduan dan sebagainya.
Concentric Arcs : Perluasan, gerakan mengembang, kegembiraan dsb.
Pyramide : Stabil, megah, kuat atau kekuatan yang masif.
Conflicting Diagonal : Peperangan, konflik, kebencian dan kebingungan.
Spiral : Kelahiran atau generative forces.
Rhytmic horizontals : Malas, ketenangan yang menyenangkan.
Upward Swirls : Semangat menyala, berkobar-kobar, hasrat yang tumbuh.
Upward Spray : Pertumbuhan, spontanitas, idealisme.
Inverted Perspective : Keluasan tak terbatas, kebebasan mutlak, pelebaran tak terhalang.
Water Fall : Air terjun, penurunan yang berirama, gaya berat.
Rounded Archs : Lengkung bulat mengesankan kekokohan.
Rhytmic Curves : Lemah gemulai, keriangan.
Gothic Archs : Kepercayaan dan religius.
Radiation Lines : Pemusatan, peletupan atau letusan.
2. Bentuk (Shape)
Bentuk
adalah segala hal yang memiliki diameter tinggi dan lebar. Bentuk dasar yang
dikenal orang adalah kotak (rectangle), lingkaran (circle), dan segitiga
(triangle). Sementara pada kategori sifatnya, bentuk dapat dikategorikan
menjadi tiga, yaitu:
2.2) Simbol (Symbol) : yang direpresentasikan dalam bentuk visual yang mewakili bentuk benda secara sederhana dan dapat dipahami secara umum sebagai simbol atau lambang untuk menggambarkan suatu bentuk benda nyata, misalnya gambar orang, bintang, matahari dalam bentuk sederhana (simbol), bukan dalam bentuk nyata (dengan detail).
2.3) Bentuk Nyata (Form) : bentuk ini betul-betul mencerminkan kondisi fisik dari suatu obyek. Seperti gambar manusia secara detil, hewan atau benda lainnya.
3. Tekstur (Texture)
Tekstur
adalah tampilan permukaan (corak) dari suatu benda yang dapat dinilai dengan
cara dilihat atau diraba. Yang pada prakteknya, tekstur sering dikategorikan
sebagai corak dari suatu permukaan benda, misalnya permukaan karpet, baju,
kulit kayu, dan lain sebagainya.
Ruang
merupakan jarak antara suatu bentuk dengan bentuk lainnya yang pada praktek
desain dapat dijadikan unsur untuk memberi efek estetika desain. Sebagai
contoh, tanpa ruang Anda tidak akan tahu mana kata dan mana kalimat atau
paragraf. Tanpa ruang Anda tidak tahu mana yang harus dilihat terlebih dahulu,
kapan harus membaca dan kapan harus berhenti sebentar. Dalam bentuk fisiknya
pengidentifikasian ruang digolongkan menjadi dua unsur, yaitu obyek (figure)
dan latar belakang (background).
5. Ukuran (Size)
Ukuran
adalah unsur lain dalam desain yang mendefinisikan besar kecilnya suatu obyek.
Dengan menggunakan unsur ini Anda dapat menciptakan kontras dan penekanan
(emphasis) pada obyek desain anda sehingga orang akan tahu mana yang akan
dilihat atau dibaca terlebih dahulu.
6. Warna (Color)
Warna
merupakan unsur penting dalam obyek desain. Karena dengan warna orang bisa
menampilkan identitas, menyampaikan pesan atau membedakan sifat dari bentuk-bentuk
bentuk visual secara jelas. Dalam prakteknya warna dibedakan menjadi dua: yaitu
warna yang ditimbulkan karena sinar (Additive color/RGB) yang biasanya
digunakan pada warna lampu, monitor, TV dan sebagainya, dan warna yang dibuat
dengan unsur-unsur tinta atau cat (Substractive color/CMYK) yang biasanya
digunakan dalam proses pencetakan gambar ke permukaan benda padat seperti
kertas, logam, kain atau plastik.
1.1Merencanakan
Kebutuhan Dan Spesifikasi
Untuk para murid SMK kelas X yang
berjurusan Teknologi Informatika pasti ada pelajaran tentang Perakitan PC. Nah,
materi Merencanakan Kebutuhan dan Spesifikasi inilah
yang pertama akan kalian pelajari…
Peralatan / Komponen pada PC meliputi
unit input, unit proses, dan unit output. Supaya komputer dapat digunakan untuk
mengolah data, maka harus berbentuk suatu sistem yang disebut dengan sistem
komputer. Secara umum, sistem terdiri dari elemen-elemen yang saling
berhubungan membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu tujuan pokok dari
sistem tersebut.
Tujuan pokok dari sistem komputer
adalah mengolah data untuk menghasilkan informasi sehingga perlu didukung oleh
elemen-elemen yang terdiri dari perangkat keras (hardware), perangkat lunak
(software), dan brainware.
Perangkat Keras adalah peralatan komputer itu sendiri, Perangkat
lunakadalah program yang berisi perintah-perintah untuk melakukan proses
tertentu, dan Brainware adalah manusia yang terlibat di dalam
mengoperasikan serta mengatur sistem komputer.
1.0 CARA MERAKIT KOMPUTER LENGKAP DENGAN GAMBARNYA
Cara Merakit Komputer - Bagi anda yang ingin
belajar merakit komputer sendiri, anda dapat ikuti dan menyimak panduan belajar
merakit komputer yang benar, lengkap dengan gambarnya pada artikel yang akan
saya share dibawah ini. Dalam perakitan komputer, disamping akan menambah ilmu
merakit komputer juga dapat memberikan kepuasan tersendiri kalau nantinya
berhasil anda lakukan dan juga kita dapat menentukan lomponen-komponen komputer
yang berkualitas karena komponen yang akan dipasang untuk merakit komputer
sudah kita tentukan sendiri sesuai dengan keuangan yang ada.
Sebelum memulai perakitan
komputer, perlengkapan yang perlu disiapkan seperti : tang, obeng, kabel,
sekrup, jumper, baut, driver dan program aplikasi. Dan juga harus diperhatikan
mengenai kompatibilitas / kesesuaian dari komponen-komponen terhadap
motherboard karena setiap jenis motherboard mendukung jenis prosessor, RAM,
port dan I/O bus yang berlainan.
Langkah-Langkah
Merakit Komputer :
1. Memasang Processor ke Motherboard
1. Memasang Processor ke Motherboard
Alangkah baiknya sebelum motherboard dipasang ke casing,
terlebih dahulu memasang processor karena akan lebih mudah cara memasangnya.
Cara memasang processor ke motherboard yaitu :
- Kita tentukan dulu posisi
pin 1 pada prosessor dan socket prosessor di motherboard, umumnya terletak
di pojok yang ditandai dengan tanda titik atau lekukan.
- Angkat tuas pengunci
socket ke atas supaya terbuka
- Sesuaikan posisi kaki
processor dengan lubang socket, kalau sudah lalu tekan processor ke dalam
socket sampai rapat.
- Kunci kembali dengan tuas
pengunci.
2. Memasang Motherboard
Untuk memasang Motherboard pada casing yaitu letakkan
motherboard pada tray casing dan sesuaikan lubang antara casing dan lubang
motherboard, lalu kunci dengan sekrup.
3. Memasang Heatsink
Setelah processor terpasang, lalu pasang heatsink supaya
processor tidak panas. Heatsink ini diletakkan diatas processor dan diberi
penahan supaya tidak lepas. Sebelumnya lapisi heatsink dengan Gel penghantar
panas. Apabila heatsink anda ada kipasnya/fan maka konektor power pada
kipas/fan hubungkan ke motherboard.
4. Memasang
RAM / Memori
Cara memasang Ram / modul memori yaitu : Buka dulu tuas penguncinya, lalu
sesuaikan posisi lekukan pada modul memori dengan lekukan pada slot. Kalau
sudah pas lalu tekan dan pasang kembali tuas pengunci RAM / memori.
5. Memasang Power
Supply
Biasanya kalau kita membeli casing pasti power supply sudah terpasang. Nah apabila power supply belum terpasang caranya memaangnya yaitu :
Biasanya kalau kita membeli casing pasti power supply sudah terpasang. Nah apabila power supply belum terpasang caranya memaangnya yaitu :
- Letakkan power supply
pada tempatnya yang ada dibelakang casing, lalu kunci dengan sekrup.
- Pasang konektor power
dari power supply ke motherboard berikut kabel-kabelnya.
6. Memasang Kabel Motherboard dan Casing
- Pasang kabel konektor IDE
primary dan secondary pada motherboard.
- Untuk motherboard non
ATX, pasang kabel port serial dan pararel pada konektor di motherboard.
- Pada bagian belakang
casing terdapat lubang untuk memasang port tambahan jenis non slot. Buka
sekerup pengunci pelat tertutup lubang port lalumasukkan port konektor
yang ingin dipasang dan pasang sekerup kembali.
- Hubungkan kabel konektor
mouse dan keyboard pada motherboard.
- Hubungan kabel konektor
yang lainnya seperti LED, speaker internal dan port yang tersedia di
casing komputer.
7. Memasang Drive
Untuk memasang drive seperti harddisk, CD-ROM/DVD-ROM caranya yaitu :
- Masukkan drive dari depan
casing. Atur dulu settingan jumper (sebagai master atau slave) pada drive,
lalu pasang sekrup supaya drive tidak lepas.
- Hubungkan konektor kabel
IDE ke drive dan konektor di motherboard (konektor primer yang dipakai
lebih dulu)
- Apabila kabel IDE
terhubung pada 2 (dua) drive, setting jumpernya yaitu drive pertama
disetting sebagai master dan satunya lagi sebagai slave.
- Dan konektor IDE sekunder
pada motherboard dapat dipakai untuk menghubungkan dua drive tambahan.
- Sambungkan kabel power
dari catu daya pada masing-masing drive.
8. Memasang Card Adapter
Untuk Card Adapter yang bisanya dipasang adalah sound, video
card, modem dan SCSI adapter. Cara pemasangannya yaitu : masukkan Card Adapter
pada slot yang tersedia di motherboard, lalu tekan sampai konektor benar-benar
masuk, kemudian beri sekrup sebagai penahan card.
9. Tahap terakhir perakitan komputer
Kalau semua langkah-langkah perakitan komputer sudah selesai,
kini tutup dengan casing dan beri sekrup. Hubungkan kabel dari catu daya ke
soket dinding dan juga hubungkan konektor monitor ke port video card, konektor
kabel keyboard dan konektor mouse ke port mouse.
10. Pemeriksaan Hasil Perakitan Komputer
Setelah komputer selesai dirakit, kita lakukan pemeriksaan dan
pengetesan hasilnya dengan program BIOS, caranya yaitu :
- Nyalakan komputer dan
monitor, lihat layar monitor dan juga dengarkan suara dari speaker.
- Nah program Fost dari
Bios ini akan otomatis mendeteksi hardware apa saja yang sudah dipasang
pada komputer.
- Lakukan setting untuk
nilai dari kapasitas hardisk dan boot sequence.
- Kalau sudah lalu simpan
hasil settingan dan exit dari setup BIOS, maka komputer meload system
operasi dengan urutan pencarian yang disesuaikan dengan settingan boot
sequence pada Bios.
- Masukkan CD Bootable yang
berisi sistem operasi pada drive pencarian.
11. Solusi bila terjadi masalah pada hasil
perakitan komputer
- Hidupkan komputer,
apabila komputer dan monitor tidak hidup, periksa kabel daya pada colokan
listrik sudah terhubung apa belum.
- Apabila waktu dinyalakan,
tampilan layar monitor ngeblank / berwarna hitam, pasti ada kesalahan dan
apabila pada CPU terdengar bunyi beep, maka betulkan penempatan RAM /
memori pada soket.
- Apabila card adapter
tidak terdeteksi, periksa penempatan card adapter sudah pas apa belum ke
slotnya.
- Apabila LED dari harddisk
atau CD menyala terus, periksa konektornya sudah terhubung apa belum.
Langkah - Langkah Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
Selasa, 26 November 2013
Posted by M Fathan Ibadurrahman
1).Dasar –Dasar Pertolongan Pertama
Pertolongan pertama yang mutlak dilakukan untuk keselamatan adalah
A. Usaha menyadarkan kembali
B. Menghindari Pendarahan
Penderita luka parah membutuhkan pertolongan segera oleh tenaga P3K yang
terlatih, juka tenaga medis tidak cepat didapat. Paling baik, jika mempunyai
tenaga medis yang profesional, atau tenaga P3K yang terlatih. Jika tidak
mempunyai sedikitnya harus mengetahui tindakan yang harus dilakukan sampai
pertolongan datang.
Mengetahui letak kotak P3K atau ruang tempat pertolongan pertama
Aturan terpenting pada P3K adalah :
a. Pelajari
apa yang tidak boleh dilakukan
b. Tidak ditolong lebih baik daripada pertolongan yang salah
c. Pelajari dengan benar apa yang harus dilakukan
d.lakukan dengan segera bila hidupnya terancam
e.Kirimkan kepada ahli P3K dan kepada dokter dengan segera setiap terjadi kecelakaan gawat
b. Tidak ditolong lebih baik daripada pertolongan yang salah
c. Pelajari dengan benar apa yang harus dilakukan
d.lakukan dengan segera bila hidupnya terancam
e.Kirimkan kepada ahli P3K dan kepada dokter dengan segera setiap terjadi kecelakaan gawat
Suatu saat, ada kemungkinan kontraktor harus melakukan pertolongan pertama, apabila terjadi peristiwa sebagai berikut :
a. pendarahan,
b. kejutan ( shock ),
c. keracunan,
d. luka bakar api atau luka bakar karena cairan kimia,
e. luka pada mata,
f. luka kecil karena benda – benda tajam, dan
g. sengatan listrik.
3).Pendarahan
Dan Bagaimana Cara Menghentikannya
Pendarahan hidung:
a. Dudukan korban dengan tenaga dengan kepala menunduk
b. Cegahlah korban memaksa darah keluar dari hidungnya
c. Pijit, atau mintalah korban untuk memijit cuping hidungnya keras – keras
d. Jika pendarahan tidak berhenti selama 5 – 10 menit usahakan agar mendapat perawatan
Penghentian
pendarahan, pada umumnya dapat dilakukan dengan menekan luka
berdarah tersebut. Jika pada kasus tertentu pendarahan tidak bisa
dihentikan dengan cara ini, panggil segera tenaga medis, dokter.
Pendarahan hidung:
a. Dudukan korban dengan tenaga dengan kepala menunduk
b. Cegahlah korban memaksa darah keluar dari hidungnya
c. Pijit, atau mintalah korban untuk memijit cuping hidungnya keras – keras
d. Jika pendarahan tidak berhenti selama 5 – 10 menit usahakan agar mendapat perawatan
Pendarahan karena luka :
a. Mintalah pertolongan medis
b. Perlihatkan semua luka
c. Tutup dan tekanlah luka dengan tangan atau pencet tepi luka bersama – sama agar menutup, jika sempat tutuplah luka dengan sapu tangan, atau kain yang bersih sebelum ditekan
d. Penekanan dapat dilakukan dengan memberi bantalan tipis pada luka kemudian diikat erat – erat dengan perban. Bantalan harus cukup lebar menutupi seluruh luka dan seluruh bantalan harus tertutup perban.
e. Jika penderita merasakan kesakitan karena ikatan perban terlalu kencang,ikatan perban
f. Jika pendarahan masih berlangsung, beri bantalan dan perbanlah lagi,tanpa melepas ikatan bantalan yang pertama.
g. Bahan yang dipakai untuk menekan pendarahan terbuat dari bahan kayu, atau logam. Cara seperti ini dapat pula digunakan untuk menolong korban yang patah tulang.
Pendarahan : angkat lukanya dan Pendarahan : beri bantal tipis diatastekan sampai lukanya menutup luka dan perban erat-erat
4).Kejutan
Hampir setiap kecelakaan,cedera atau luka-luka,selalu diikuti oleh kejutan. Keadaan penderita pucat,dingin dan lunak kulitnya,lemas badan,dan denyut nadi makin cepat,mungkin juga tidak sadarkan diri.
a. Pindahkan korban di tempat yang nyaman dan tenang.
b. Jaga korban agar tenang dan tetap hangat badannya.
c. Longgarkan baju.
d. Usahakan agar korban merasa tenang dan yakinkan bahwa pertolongan segera datang
b. Jaga korban agar tenang dan tetap hangat badannya.
c. Longgarkan baju.
d. Usahakan agar korban merasa tenang dan yakinkan bahwa pertolongan segera datang
5). Keracunan
Untuk semua peristiwa keracunan, Kirimkan kepada tenaga medis secepat mungkin.
a. Pindahkan ketempat yang segar.
b. Lakukan seperti merawat shock.
c. Buat pertolongan pernafasan,jika pernafasan berhenti. Jangan melakukan pertolongan pernafasan melalui kontak mulut ke mulut,bila terjadi racun terminum melalui mulut (asam,alkali,dan lain-lain)
d. Amankan dan simpan cairan yang diduga racun untuk contoh
e. Ambil dan muntahkan korban untuk pemeriksaan dokter/klinik
Untuk semua peristiwa keracunan, Kirimkan kepada tenaga medis secepat mungkin.
a. Pindahkan ketempat yang segar.
b. Lakukan seperti merawat shock.
c. Buat pertolongan pernafasan,jika pernafasan berhenti. Jangan melakukan pertolongan pernafasan melalui kontak mulut ke mulut,bila terjadi racun terminum melalui mulut (asam,alkali,dan lain-lain)
d. Amankan dan simpan cairan yang diduga racun untuk contoh
e. Ambil dan muntahkan korban untuk pemeriksaan dokter/klinik
6). Luka Bakar Api
Penanganan segera secara medis tergantung pada sejauh mana tingkat penderitanyaannya.
a. Penanganan terbaik luka bakar adalah denggan mengucurkan air dingin dan bersih kebagian yang terbakar.
b. Jangan menarik,atau menyobek baju dari luka bakarnya.
c. Jangan mencoba memindah benda-benda yang menempel pada kulit yang terbakar.
d. Lakukan perawatan seperti menangani kejutan(shock).
e. Tutuplah luka bakar dengan bahan-bahan steeril seperti perban kering,handuk ataukertas,jika ada.
f. Jangan sentuh bagian luka bakar yang menggelembung, atau bagian otot-otot yang terbakar.
Penanganan segera secara medis tergantung pada sejauh mana tingkat penderitanyaannya.
a. Penanganan terbaik luka bakar adalah denggan mengucurkan air dingin dan bersih kebagian yang terbakar.
b. Jangan menarik,atau menyobek baju dari luka bakarnya.
c. Jangan mencoba memindah benda-benda yang menempel pada kulit yang terbakar.
d. Lakukan perawatan seperti menangani kejutan(shock).
e. Tutuplah luka bakar dengan bahan-bahan steeril seperti perban kering,handuk ataukertas,jika ada.
f. Jangan sentuh bagian luka bakar yang menggelembung, atau bagian otot-otot yang terbakar.
Janganlah menggosok-gosok mata jika ada benda-benda yang masuk didalamnya.
a. Usahakan agar mata tetap dibuka
b. Jangan sentuh mata dengan apapun juga
c. Usahakan mendapat perawatan medis
d. Longgarkan perban pada mata
e. Bimbinglah korban ketempat perawatan medis
Luka mata:
- Perbanlah matanya longgar-longgar
- Bimbinglah korban untuk perawatan
- Jangan menyentuh mata
8). Luka Goresan dan
Memar
Setiap luka meskipun ringan harus diobati dan dicatat kejadiannya.Setiap luka akan berakibat infeksi dan membusuk jika tidak segera diobati.
a. Pada luka goresan,biarkan darah mengalir beberapa menit,untuk membuang kemungkinan infeksi.
b. Jangan membalut luka dengan baju-baju lusuh,atau sapu tangan yang kotor pada luka.
c. Bersihkan luka dengan bahan-bahan yang lunak.
d. Berilah obat anti septic,steril,atau bahan aid untuk luka-luka ringan.
e. Panggilkan tenaga medis jika lukanya parah dan terlalu dalam
Luka memar yang berat memerlukan perawatan medis segera jangan ditunda.
Setiap luka meskipun ringan harus diobati dan dicatat kejadiannya.Setiap luka akan berakibat infeksi dan membusuk jika tidak segera diobati.
a. Pada luka goresan,biarkan darah mengalir beberapa menit,untuk membuang kemungkinan infeksi.
b. Jangan membalut luka dengan baju-baju lusuh,atau sapu tangan yang kotor pada luka.
c. Bersihkan luka dengan bahan-bahan yang lunak.
d. Berilah obat anti septic,steril,atau bahan aid untuk luka-luka ringan.
e. Panggilkan tenaga medis jika lukanya parah dan terlalu dalam
Luka memar yang berat memerlukan perawatan medis segera jangan ditunda.
|
|
PENGUMUMAN
Laporkan semua luka,bagaimana kecil lukanya
Laporkan semua luka,bagaimana kecil lukanya
9). Kecelakaan Sengatan Listrik
Kecelakaan karena sengatan listrik dapat mengakibatkan kebakaran,jatuh,dan
kejutan listrik.Masing-masing menyebabkan gejala yang berbeda pada
korban.Penderita bias disebabkan oleh salah satu atau kombinasi membedakan
ejala-gejala yang muncul.
Meskipun keterlambatan pertolongan dan penyadaran kembali dapat berakibat
fatal, namun kejutan listrik umumnya dapat tidak langsung mematikan,hanya
mungkin menyebabkan kepekaannya menurun, pernafasan terganggu atau berhenti,
dan kerja jantungnya terganggu.Karena itu,yang terpenting adalah memeriksa
kondisi pernafasan dan jantung penderita,jika berhenti harus segera dibantu dan
dinormalkan kembali.
Kecelakan listrik sering menimbulkan luka sampingan.Bila menghadapi kecelakaan karena listrik,kerjakanlah segera tindakan dengan urutan sebagai berikut:
a. Matikan aliran listri,atau jika tidak mungkin,usahakan agar korban terbebas dari sengatan listrik
b. Beri pertlongan pertama sesuai gejalanya.
10). Cara Membebaskan
Korban Dari Aliran Listrik
Begitu melihat korban terkena aliran listrik,cepat perhatikan keadaan
sekitar.Tentukan cara terbaik untuk melepaskannya tanpa korban menderita lebih
lanjut,karena jatuh dan lain-lain.Jika mungkin matikan aliran listrik,dan
jasikan ini sebagai tindakan utama.Jika tidak mungkin anggap korban masih tetap
terkena aliran listrik.
Jangan sekali-sekali menganggap korban telah terbebas dari aliran listrik
-Matikan aliran listrik
-Dorong atau tarik korban dengan bahan-bahan yang tidak menghantar arus
listrik(tidak konduktif)agar terbebas dari sengatan listrik.-Hendaknya seseorang selalu mengetahui letak dan daerah pelayanan setiap tombol listrik didaerah kerja masing-masing.
-Untuk tegangan rendah(240 v,atau kurang), bila aliran listrik tidak dapat
segera dimatikan,gunakan benda yang tidak konduktif, dan kering untuk
melepaskan korban (jangan gunakan logam atau benda-benda yang basah).
a. Tariklah dengan menggunakan tali kering,kain kering,karet,atau plastic.
b. Tariklah baju korban,pada tempat yang longgar dan kering.
c. Berdirilah diatas papan kering ketika mendorong atau menarik korban
d. Doronglah dengan kayu kering
Catatan :
Ingat bahwa korban karena listrik, badannya juga berarus listrik, karena itu jangan sekali-sekali memegang tubuh korban, baju yang melekat atau sepatunya,tanpa sarung pelindung tangan.
a. Tariklah dengan menggunakan tali kering,kain kering,karet,atau plastic.
b. Tariklah baju korban,pada tempat yang longgar dan kering.
c. Berdirilah diatas papan kering ketika mendorong atau menarik korban
d. Doronglah dengan kayu kering
Jika mendorong korban hendaknya dilakukan dalam sekali gerak,agar selekas
mungkin terbebas dari aliran listrik. Siapkan tenaga yang cukup untuk
melepaskan,Korban yang menggenggam konduktor berarus listrik. Dengan memakai
sarung tangan anda dapat memeukul pergelangan tangan,atau punggung telapak
tangan korban sampai ia terbebas.
Untuk tegangan tinggi(650 v,atau lebih) Dan aliran listrik tidak dapat segera
dimatikan jangan mendekat dalam radius 1,5 m. Gunakan tongkat yang panjangnya
lebih dari 1,5 m terbut dari material yang tidak konduktif dan kering, untuk
melepas korban.
Catatan :
Ingat bahwa korban karena listrik, badannya juga berarus listrik, karena itu jangan sekali-sekali memegang tubuh korban, baju yang melekat atau sepatunya,tanpa sarung pelindung tangan.
11). Awal Penyadaran
Yang Perlu Segera Dilakukan
Luka bisa semakin parah karena memindahkan korban. Pemindahan hanya dilkukan jika :
a. Korban dalam bahaya akan terkena api, kejatuhan benda, karena aliran listrik atau penyebab yang lain.
b. Letak korban menyulitkan pemberian pertolongan dasar, misalnya untuk :
1) Melancarkan saluran pernafasan
2) Melakukan penyadaran korban
3) Penghentian pendarahan
Luka bisa semakin parah karena memindahkan korban. Pemindahan hanya dilkukan jika :
a. Korban dalam bahaya akan terkena api, kejatuhan benda, karena aliran listrik atau penyebab yang lain.
b. Letak korban menyulitkan pemberian pertolongan dasar, misalnya untuk :
1) Melancarkan saluran pernafasan
2) Melakukan penyadaran korban
3) Penghentian pendarahan
Jika korban harus dipindah, lakukan bersama – sama oleh 3 – 4
orang,
a. Mungkin perlu untuk tetap melakukan penyadaran, sementara korban dipindah.
b. Usahakan agar badan tetap lurus jangan sampai leher atau punggung tertekuk.
c. Buat agar korban tetap lurus, muka menghadap keatas, agar terlihat wajahnya. Penyadaran tetap dapat dilakukan dan di usahakan saluran pernafasan tetap lancar.
d. Tolonglah kaki dan tangan bila terluka.
Penyadaran kembali akan lebih besar hasilnya, jika dimulai dalam selang waktu satu menit setelah pernafasan terhenti.
Jangan ditunda usaha penyadaran kembali tersebut.
Kirimlah tenaga medis dan beri pertolongan secepat mungkin.
a. Mungkin perlu untuk tetap melakukan penyadaran, sementara korban dipindah.
b. Usahakan agar badan tetap lurus jangan sampai leher atau punggung tertekuk.
c. Buat agar korban tetap lurus, muka menghadap keatas, agar terlihat wajahnya. Penyadaran tetap dapat dilakukan dan di usahakan saluran pernafasan tetap lancar.
d. Tolonglah kaki dan tangan bila terluka.
Penyadaran kembali akan lebih besar hasilnya, jika dimulai dalam selang waktu satu menit setelah pernafasan terhenti.
Jangan ditunda usaha penyadaran kembali tersebut.
Kirimlah tenaga medis dan beri pertolongan secepat mungkin.
12). Sadar Atau
Tidak Sadar (ks-2b)
Jika korban bernafas normal, dan jantungnya berdenyut normal, ia
tidak memerlukan usaha penyadaran. Berikan perawatan sebagai berikut :
Jika korban tidak sadar, darah/muntahan di mulut, gigi yang lepas, pecahan gigi
dapat masuk ke saluran pernafasan dan menyumbat. Jika korban terlentang lidah
dapat turun dan menyumbat saluran pernafasan, demikian juga bila leher korban
tertekuk. Penanganan yang benar pada korban yang tidak sadarkan diri, dapat
mencegah tersumbatnya pernafasan yang bisa menyebabkan kematian.
13). Penyadaran
Kembali Adalah Mutlak
Ingatlah urut –urutan dan cara menangani korban pada setiap terjadi kecelakaan.
a. ” saluran pernafasan ” – Lancarkan !
b. ” pernafasan ” – Periksa atau bantulah !
c. ”Aliran darah” – Periksa atau bantulah !
Hentikan bila kemudian terjadi pendarahan atau perhatikan luka-luka yang lain.
a. Lancarkan dengan cepat saluran pernafasan dan usahakan tetap lancar.
b. Perhatikan apakah dia bernafas atau tidak.
c. Perhatikan naik turunnya dada atau perut.
d. Dengarkan pernafasannya jika ternyata tidak ada gerakan.
e. Rasakan apakah pernafasannya lemah, dengan cara dengan medekatkan punggung tangan anda ke mulut korban.
Ingatlah urut –urutan dan cara menangani korban pada setiap terjadi kecelakaan.
a. ” saluran pernafasan ” – Lancarkan !
b. ” pernafasan ” – Periksa atau bantulah !
c. ”Aliran darah” – Periksa atau bantulah !
Hentikan bila kemudian terjadi pendarahan atau perhatikan luka-luka yang lain.
a. Lancarkan dengan cepat saluran pernafasan dan usahakan tetap lancar.
b. Perhatikan apakah dia bernafas atau tidak.
c. Perhatikan naik turunnya dada atau perut.
d. Dengarkan pernafasannya jika ternyata tidak ada gerakan.
e. Rasakan apakah pernafasannya lemah, dengan cara dengan medekatkan punggung tangan anda ke mulut korban.
Jika korban bernafas normal:
a. Ubah posisi korban pelan-pelan dan hati-hati ke posisi coma seperti berikut
b. Ubah posisi korban dengan satu sisi badan sebagai tumpuan.
c. Ubah posisi tangan dan paha pada sisi badan yang lain agar tegak lurus terhadap badan.
d. Gerakkan siku tangannya sehingga telapak tangan dekat pada wajah
e. Tariklah lengannya ke belakang pelan-pelan sehingga ia dalam posisi tengkurap.
f. Pastikan bahwa kepalanya sedikit miring.
Pada posisi ini, lidah akan terdorong kemuka, dan membu ka
saluran pernafasan. Darah dan muntahan akan keluar dari mulut, kemudian usaplah
dengan tangan atau sapu tangan untuk membuang muntahan atau pecahan gigi yang
keluar.
Catatan :
Nafas yang berisik adalah tanda bahaya bahwa saluran pernafasan agak tersumbat,
cepat lakukan pembersihan jangan sekali-kali memberi bantalan di bawah kepala
pada korban yang tidak sadarkan diri.
Jika korban tidak bernafas, atau pernafasan sangat lambat :
A. Lakukan pertolongan pernafasan ( Expired Air Resuciation – EAR )
1. metode ini dikenal juga sebagai pernafasan buatan, pertolongan pernafasan paru-paru, pertolongan pernafasan dari mulut ke mulut, pengalian udara buatan.
2. ini harus dilakukan pert ama kali, untuk menjamin tersedianya cukup oksigen dalam darah.
B. Periksa sirkulasi darah, rasakanlah melalui denyut jantung pada leher sebelah atas disamping jakun.
C. Gunakanlah telapak telunjuk jari tengan, jangan gunakan ujung jari.
D. Luka pelupuk mata dan perhatikan pembesaran puil mata.
E. Jika pupil tidak berkontraksi ketika diberi sinar, ini menunjukkan bahwa otak sudak kekurangan oksigen.
Jika denyut nadi masih ada, lanjutkan EAR, jika denyut tidak ada, lakukan pertolongan darurat pemompaan ke rongga jantung. Ini disebut pertolongan gabungan EAR dengan pemompaan.
14). Pertolongan Darurat Pemompaan Rongga Jantung
Ada dua cara yng harus dilaksanakan bersama – sama. Jika pernafasan korban berhenti dan denyut jantung tidak ada. Metode tersebut adalah :
a. EAR untuk memperbaiki pernafasan
b. EEC ( External Cadiac Compression ) untuk memperbaiki peredaran darah.
Jika korban tidak bernafas, atau pernafasan sangat lambat :
A. Lakukan pertolongan pernafasan ( Expired Air Resuciation – EAR )
1. metode ini dikenal juga sebagai pernafasan buatan, pertolongan pernafasan paru-paru, pertolongan pernafasan dari mulut ke mulut, pengalian udara buatan.
2. ini harus dilakukan pert ama kali, untuk menjamin tersedianya cukup oksigen dalam darah.
B. Periksa sirkulasi darah, rasakanlah melalui denyut jantung pada leher sebelah atas disamping jakun.
C. Gunakanlah telapak telunjuk jari tengan, jangan gunakan ujung jari.
D. Luka pelupuk mata dan perhatikan pembesaran puil mata.
E. Jika pupil tidak berkontraksi ketika diberi sinar, ini menunjukkan bahwa otak sudak kekurangan oksigen.
Jika denyut nadi masih ada, lanjutkan EAR, jika denyut tidak ada, lakukan pertolongan darurat pemompaan ke rongga jantung. Ini disebut pertolongan gabungan EAR dengan pemompaan.
14). Pertolongan Darurat Pemompaan Rongga Jantung
Ada dua cara yng harus dilaksanakan bersama – sama. Jika pernafasan korban berhenti dan denyut jantung tidak ada. Metode tersebut adalah :
a. EAR untuk memperbaiki pernafasan
b. EEC ( External Cadiac Compression ) untuk memperbaiki peredaran darah.
12.2) Pertolongan
Pernafasan E.A.R.
Lakukan pada korban yang tidak bisa bernafas tetapi denyut nadinya masih baik. Ada hal penting yang dilakukan untuk pertolongan ini, yaitu :
a. Tindakan cepat
b. Pembersihan saluran pernafasan
c. Usahakan agar udara tidak bocor.
Lakukan pada korban yang tidak bisa bernafas tetapi denyut nadinya masih baik. Ada hal penting yang dilakukan untuk pertolongan ini, yaitu :
a. Tindakan cepat
b. Pembersihan saluran pernafasan
c. Usahakan agar udara tidak bocor.
Prosedur
:
a. Bersihkan mulut dari muntahan atau darah
b. Baringkan korban terlentang
c. Angkat leher dan gerakkan kepala agar dagu mengarah ke atas
d. Tutup hidung dan memijitnya
e. Ambillah nafas yang dalam
f. Buka mulut lebar-lebar dan letakkan diatas mulut korban, pastikan bahwa udara tidak bocor
g. Tiup mulutnya keras – keras.
a. Bersihkan mulut dari muntahan atau darah
b. Baringkan korban terlentang
c. Angkat leher dan gerakkan kepala agar dagu mengarah ke atas
d. Tutup hidung dan memijitnya
e. Ambillah nafas yang dalam
f. Buka mulut lebar-lebar dan letakkan diatas mulut korban, pastikan bahwa udara tidak bocor
g. Tiup mulutnya keras – keras.
Ingat :
Lihatlah, sementara anda meniup bahwa dadanya akan naik, ini menunjukkan bahwa
udara masuk ke paru –paru. Jika dada tidak naik berarti saluran pernafasan
masih tersumbat bila terjadi demikian miringkan kepalanya lebih kebelakang dan
naikkan dagunya lebih atas, periksa kembali apakah mulut dan tenggorokannya
bersih. Perhatikanlah bahwa tidak ada udara yang lolos pada pertolongan mulut
ke mulut. Jika anda tidak bisa dengan cara initutuplsh mulutnya dan letakkan
mulut anda pada hidungnya, dan tiup keras-keras.
a. Lepaskan mulutnya dan biarkan udara keluar dari dada korban. Untuk orang
dewasa, lakukan 12 kali tiap menit yang berarti 2 kali tiupan tiap 15 detik.b. Ulangi, tiuplah mulut/ hidungnya keras-keras dan lepaskan sampai korban bernafas sendiri, atau sampai dokter datang.
c. Putar posisi korban ke posisi koma, segera setelah ia bernafas, sebab muntahan sering terjadi pada saat ini. Mutlak mengusahakan bahwa tidak ada yang masuk ke saluran pernafasan. Jika orban berhenti bernafas lagi, ulani pertolongan pernafasannya.
Catatan :
Setelah saluran pernafasan lancar, korban mungkin akan bernafas sendiri.
13.2) E.A.R. dan E.C.C.
Kedua
cara ini harus dipakai apabila korban tidak bernafas dan nadinya tidak
berdenyut :
A. Lakukan segera EAR seperti yang sudah dijelaskan
B. Pastikan bahwa korban terlentang pada permukaan yang keras
C. Tentukan tempat titik penekanan pada tulang dada
A. Lakukan segera EAR seperti yang sudah dijelaskan
B. Pastikan bahwa korban terlentang pada permukaan yang keras
C. Tentukan tempat titik penekanan pada tulang dada
Cara :
1. letakkan kedua ujung jari telunjuk di atas tulang dada korban.
2. bagi daerah tersebut menjadi dua bagian atas dan bawah dengan menggunakan kedua ibu jari, sehingga kedua ibu jari bertemu tepat pada titik tengah tulang dada (lihat gambar).
3. tempat penekan adalah titik tengah antara ibu jari dan telunjuk bagian bawah.
4. lokasi penekan juga dapat diperkirakan pada pertemuan tulang dada dengan garis yang menghubungkan kedua puting susu.
1. letakkan kedua ujung jari telunjuk di atas tulang dada korban.
2. bagi daerah tersebut menjadi dua bagian atas dan bawah dengan menggunakan kedua ibu jari, sehingga kedua ibu jari bertemu tepat pada titik tengah tulang dada (lihat gambar).
3. tempat penekan adalah titik tengah antara ibu jari dan telunjuk bagian bawah.
4. lokasi penekan juga dapat diperkirakan pada pertemuan tulang dada dengan garis yang menghubungkan kedua puting susu.
D. Tempatkan salah satu telapak tangan pada titik tekan
tersebut, dengan jari – jari sejajar tulang rusuk.
E. Tindihkan telapak tangan yang lain di atas telapak tangan yang pertama (seperti terlihat pada gambar ). Ibu jari dan telunjuk dapat berpegang pada pergelangan tangan yang pertama.
F. Atur tangan tetap lurus, dan dengan gerakan yang kuat dan sepenuh tenaga tekan daerah tersebut sampai turun 40 – 50 mm.
G. Lepaskan tekanan dan tekan lagi
1. sampai rata-rata 60-80 kali permenit. 2. hati-hati, harap tidak menekan tulang rusuk paling bawah. Pastikan bahwa tekanan dilakukan pada arah tegak lurus ke bawah untuk mencapai efek maksimal.
E. Tindihkan telapak tangan yang lain di atas telapak tangan yang pertama (seperti terlihat pada gambar ). Ibu jari dan telunjuk dapat berpegang pada pergelangan tangan yang pertama.
F. Atur tangan tetap lurus, dan dengan gerakan yang kuat dan sepenuh tenaga tekan daerah tersebut sampai turun 40 – 50 mm.
G. Lepaskan tekanan dan tekan lagi
1. sampai rata-rata 60-80 kali permenit. 2. hati-hati, harap tidak menekan tulang rusuk paling bawah. Pastikan bahwa tekanan dilakukan pada arah tegak lurus ke bawah untuk mencapai efek maksimal.
Pertolongan ini bergantung pula pada jumlah orang yang menanganinya, satu atau
dua orang pada uraian berikut :
Metode pertolongan satu orang :
Hal ini dikenal dengan metode 2 : 15, yang berarti penolongan secara bergantian melakukan tindakan sebagai berikut :
a. 2 kali tiupan pada paru-paru sebagai pernafasan buatan (EAR)
b. 15 kali penekanan pada dada (ECC)
Hal ini dikenal dengan metode 2 : 15, yang berarti penolongan secara bergantian melakukan tindakan sebagai berikut :
a. 2 kali tiupan pada paru-paru sebagai pernafasan buatan (EAR)
b. 15 kali penekanan pada dada (ECC)
Rangkaian tersebut dilakukan penuh 4 kali permenit.
Metode pertolongan 2 orang
Kadang-kadang ini disebut metode perbandingan 1 : 5
a. Menekan dada 5 kali dalam satu detik
b. Hentikan satu detik dan saat berhenti, penolong kedua memberikan satu kali tiupan udara yang ada dalam paru-paru.
Rata-rata rangkaian tersebut dilakukan 12 kali permenit. Jika pertolongan ini berlangsung lama, penolong dapat pindah posisi untuk menghindari kelelahan. Pertolongan harus tetap dilanjutkan sampai tenaga medis yang ahli datang dan mengganti menangani korban, atau sampai pernafasan spontan, dan denyut jantung pulih kembali.
Untuk memastikan apakah denyut jantung telah pulih kembali :
a. Hentikan tekanan pada jantung
b. Periksa denyut nadi
Tanda awal pertolongan berhasil , jika mata mulai berkonstraksi ketika disinari, warna kulit bibir dan gusi kembali normal. Gejala tersebut adalah tanda positif ia akan kembali normal.
Jika denyut jantung belum kembali, lanjutkan pertolongan. Jika denyut mulai muncul, hentikan penekanan jantung, tetapi denyutnya diperiksa terus, jika perlu EAR harus dilanjutkan sampai korban bernafas kembali.